Powered By Blogger

Rabu, 06 Januari 2010

Merancang Gedung Ramah Lingkungan

GEDUNG-gedung tinggi di berbagai kota di Indonesia, tak satu pun yang mempunyai ciri bangunan iklim tropis apalagi yang berarsitektur khas Indonesia. Bangunan menjulang itu didesain berdasarkan pola arsitektur Barat, sehingga terlihat asing, tidak menyatu dengan lingkungan bangunan di sekitarnya.

Kenyataannya memang tidak mudah menerapkan arsitektur tropis pada gedung-gedung bertingkat tinggi di Indonesia karena pada tingkat-tingkat di bagian atas gedung, kaca jendela harus tertutup rapat untuk mencegah masuknya tiupan angin yang keras. Dengan begitu untuk mengatasi suhu udara yang pengap, maka pendingin ruangan atau AC harus dinyalakan.

Selain itu melindungi jendela dengan atap pelindung atau kanopi untuk mencegah masuknya sinar matahari ke dalam ruangan juga akan sulit dalam pemeliharaan. Untuk membersihkan tiap atap pelindung di tingkat tinggi dari debu diperlukan biaya mahal, karena harus menggunakan peralatan khusus dan berisiko bagi pekerja yang melakukannya.

Hal itu menjadi perhatian Jimmy Priatman, pengajar teknik arsitektur di Universitas Kristen Petra Surabaya, ketika merancang bangunan hemat energi sekaligus ramah lingkungan di Indonesia. Menurutnya meski sulit menerapkan konsep arsitektur tropis, gedung tinggi dapat dirancang agar efisien dalam penggunaan energi listrik, dan menekan penggunaan pendingin ruangan yang menggunakan CFC (khloro fluoro karbon) yang menyebabkan penipisan lapisan ozon di atmosfer.

Kunci dari penghematan energi pada gedung-gedung tinggi adalah melalui perencanaan selubung bangunan dan konfigurasi bentuk bangunan, termasuk luas jendela dan materialnya. Dengan demikian penggunaan listrik untuk AC dan penerangan dapat ditekan serendah mungkin. Penggunaan energi di gedung bisa mencapai 90 persen untuk AC dan lampu atau penerangan, jelas Jimmy, penerima Anugerah Kalyana Kretya untuk karyanya berupa gedung hemat energi, pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Agustus lalu.

Dengan memilih bahan kaca dari jenis emisivity atau low e-glass dapat mengurangi 15 persen energi yang digunakan. Sedangkan bila menggunakan kaca dari bahan titanium bisa memantulkan 96 persen infra merah dan 77 persen sinar ultra ungu.

Tingkat penggunaan AC tergantung dari penempatan jendela, karena dari jendela masuknya sinar matahari ke dalam ruangan. Untuk itu jendela harus ditempatkan pada posisi yang bebas dari paparan sinar matahari langsung. Selain itu efisiensi listrik dicapai dari pemilihan lampu hemat energi, optimasi kerja lift dan pompa, serta meningkatkan efisiensi pendinginan AC.

Karya Jimmy antara lain Graha Pangeran, bangunan 14 lantai di kota Surabaya, mendapat penghargaan sebagai bangunan paling hemat energi di tingkat ASEAN. Penghematan energi yang dicapai dari rancangan itu bisa mencapai 45 persen.

Kini Jimmy yang juga dosen pascasarjana Manajemen Konstruksi Bangunan Universitas Kristen Petra, telah menyelesaikan desain arsitektur Graha Pangeran II yang konsepnya selain ramah lingkungan juga menggunakan bahan pendingin non-CFC yang tidak merusak ozon atau menimbulkan pemanasan global.

Graha Pangeran yang terdiri dari 14 lantai setiap meter persegi menggunakan listrik 144 kWh per tahun ini tergolong superefisien. Pada Graha Pangeran II kebutuhan listrik lebih rendah 10 persen. Di AS rancangan gedung mencapai 115 kWH/m2/th untuk 3 -4 lantai, urai Jimmy yang mendapat penghargaan ASEAN Energy Award dan ASEAN Center for Energy 2002.

Energi alternatif

Selain dari segi arsitektur, yaitu dengan dioptimalkan penerangan alami dan penghawaan alami pada bagian tertentu dari gedung, penghematan energi listrik juga dicapai dari penggunaan energi alternatif. Untuk pembangkitan energi di gedung dapat menggunakan teknologi sel surya fotovoltaik yang mendinginkan ruangan dan penerangan. Selain itu penggunaan energi panas matahari dilakukan untuk menjalankan chiller (atau mesin AC). Dalam hal ini sel surya dipilih karena sumber energi ini didapat dengan cuma-cuma di daerah tropis.

Konsep green building yang berkembang pesat di negara maju, juga diterapkan untuk mengurangi polusi udara di perkotaan. Caranya dengan memanfaatkan lansekap vertikal untuk penyerapan CO2. Dengan tingginya jumlah kendaraan bermotor di perkotaan, polusi gas CO2 tentunya tergolong tinggi. Gas pencemar ini secara global dalam kurun waktu lama telah diketahui akan cenderung menyebabkan peningkatan suhu muka bumi.

Emisi CO2 dari kendaraan itu akan naik ke lapisan udara atas. Bila gedung-gedung tinggi dapat ditanami tumbuhan yang menyerap gas karbon dioksida itu maka akan membantu mengurangi pencemaran di udara. "Kalau gedung punya vertical lanskap akan mengurangi polusi dalam kota," jelas Jimmy yang turut merancang gedung 110 lantai bernama Cityfront Tower di Chicago, untuk tesis masternya mengenai Energy Efficient Multyused Skyscraper.

Perancangan gedung itu dilakukannya di bawah bimbingan Prof David Sharpe dan Prof Myron Goldsmith, arsitek bangunan tinggi, Prof Enimeiri, ahli struktur bangunan tinggi, dan Prof Leonard Bihler, ahli bangunan tinggi hemat energi.

Sekarang bangunan itu dalam tahap pondasi. Bila selesai pembangunannya gedung itu akan menjadi gedung ke-10 tertinggi di dunia. Gedung itu mempunyai berbagai fungsi, tujuh lantai sebagai ritel, empat lantai kantor, 30 lantai hotel, 10 lantai apartemen, di bagian atas sebagai restoran, stasiun radio dan TV.

Gedung bioklimatik

Di kawasan ASEAN gedung bioklimatik yang ramah lingkungan, hemat energi, dan dapat mengurangi polusi udara, salah satunya ada di Malaysia, yang bernama Menara Mesiniaga. Gedung itu dirancang Ken Yeng.

Jenis tanaman yang ditanam di gedung-gedung tinggi itu syaratnya tahan terpaan angin berkecepatan tinggi pada ketinggian tertentu. Untuk menjamin kelangsungan hidup tanaman itu harus dirancang sistem penyiraman yang khusus. Penyiramannya berasal dari penyemprot yang airnya didapat dari daur ulang air limbah dari tempat cuci tangan, termasuk juga air limbah
dari WC yang diolah terlebih dulu dengan sistem tertentu. Penggunaan air limbah dari WC dimaksudkan untuk membuat tanaman menjadi subur.

Tanaman yang dipilih adalah dari jenis semak yang tahan panas, memerlukan sedikit air, namun banyak daun untuk meningkatkan daya serap CO2. Alternatif lain palem jenis tertentu untuk peneduh dan mereduksi panas matahari. Di Indonesia konsep ini sayangnya belum diterapkan. Pendidikan arsitektur untuk gedung hemat energi pun belum ada di Indonesia

Arsitektur Romanticism







Romanticism adalah gerakan kompleks dalam seni dan sastra, serta merupakan gerakan intelektual yang berasal dari pertengahan kedua pada abad 18 di Eropa Barat, dan memperoleh kekuatan selama Revolusi Industri. Gerakan ini menekankan emosi yang kuat sebagai sumber dari pengalaman estetika, lalu menempatkan penekanan pada rasa kegemparan, kengerian dan kekaguman, terutama pada pengalaman menghadapi keelokan alam yang indah dan berkualitas.


Sepanjang Romanticism seni arsitektur konsisten menjalankan dua prinsip :

* Sebuah rasa yang dapat menembus perpecahan dalam diri manusia yang sama
* Pengalaman yang dapat meliputi keinginan untuk melepaskan diri




Romanticism tidak menghasilkan penyatuan gaya seni karena Romanticism bernilai ungkapan pribadi bukan ketaatan kepada konvensi yang ditetapkan. Romanticism lebih ke sebuah sikap pikiran, serta keinginan untuk menjelajahi kedalaman keinginan manusia yang diyakini akan ideal dan harmonis.






Dalam arsitektur, Romantisisme dapat dilihat dalam dua cara. Yang pertama adalah idealisasi gagasan tertentu, yang kedua cara Romantisisme mengungkapkan idealisasi ini. Dalam pengertian psikologis, untuk melihat sebuah bangunan, ia harus cukup sederhana dalam unsur-unsur untuk membentuk suatu totalitas. Arsitektur menjadi romantis ketika gaya dekorasi dari rincian atau keseluruhan bentuk konflik yang bersimpati dengan kesadaran rasional. Romantisme melepaskan diri dari kenyataan dan keteraturan dan pada dasarnya adalah tentang perasaan dan imajinasi, sehingga menghasilkan detail yang berlimpah.




Janův castle (Janohrad) yang dirancang oleh arsitek Johann I Hardtmuth untuk Liechtenstein merupakan salah satu contoh Arsitektur Romanticism yang dibangun antara tahun 1807-1810 yang menyerupai sebuah benteng gaya inggris kehancuran. Sebuah ruangan besar mengambil area frontal bangunan, dengan kamar yang berdampingan dihiasi oleh lukisan dinding hias.





Lärkstaden

Selain itu, Lärkstaden adalah salah satu contoh dari Arsitektur Romantis Nasionalis, yang merupakan lingkungan kecil yang ditetapkan oleh Hallmann Olof Engelbrektskyrkan tepat di belakang, kira-kira antara Odengatan, Valhallavägen, dan Danderydsgatan. Bangunan terlihat unik dengan batu bata yang menawan dan dengan ruang loteng aneh.

Arsitektur Rasionalism

Arsitektur Rasionalisme berkaitan dengan trend yang diperkenalkan di Eropa pada awal abad ke-20. Bauhaus (1919) telah menentukan untuk membangun arsitektur yang rasional. Walter Gropius (1883-1969) mengarahkan pada penelitian formal dan kecenderungan membangun ekonomis dengan maksimal dalam penggunaan lahan dan konstruksi dan memperhatikan ciri-ciri khusus dari berbagai bahan (kayu, besi, kaca, logam, dll) sebagai gagasan bentuk seni yang berasal dari sebelumnya untuk ditetapkan sebagai metode atau masalah, yang mengarah ke hubungan antara bentuk dan fungsi.





































Ciri Arsitektur Rasionalisme :

1. Penggunaan bahan-bahan baru dan struktur yang kelihatan (pada constructicism)
2. Tutupan atap yang datar
3. Proses yang sederhana
4. Kaca-kaca besar dan menutupi permukaan internal ruang bangunan
5. Bentuk bangunan mengikuti fungsi

Selain Gropius, Mies van der Rohe (1886-1969) dan Charles Edouard Jeanneret, Le Corbusier (1887-1965) adalah diantara exponent arsitektur modern yang penting dan rasional dalam golongan functionalis. Pengaruh dari arsitektur rasionalisme dari Gropius, Mies van der Rohe dan Le Corbusier dapat dirasakan di berbagai karya arsitek Brasil, berupa cerminan tertentu dari masing-masing.

Grand Hotel Ouro Preto (1940), di Pampulha kompleks Brasil merupakan salah satu karya Oscar Niemeyer yang juga mencerminkan kuat inspirasi dari Le Corbusier. Keseluruhan Pampulha Niemeyer memanfaatkan sifat-sifat struktural beton bertulang dengan bentuk bangunan besar.

Kita dapat melihat ciri dari arsitektur rasionalisme pada bangunan ini, yaitu pada bangunan ini digunakan tutupan atap yang datar. Selain itu dapat dilihat bahwa pada bangunan ini banyak digunakan kaca-kaca yang besar dan menutupi permukaan internal ruang bangunan, serta struktur bangunan yang kelihatan.

Arsitektur Dekonstruksi

Dekontruksi dikukuhkan pada International Symposium on Deconstruction diselenggarakan oleh Academy Group di Tate Gallery, London, 8 April 1988. Setelah itu diselenggarakan Pameran Deconstructivist Architecture di Museum Of Art, New York 23 Juni-30 Agustus 1988.

Arsitektur dekonstruksi merupakan suatu pendekatan desain bangunan yang merupakan usaha-usaha percobaan untuk melihat arsitektur dari sisi yang lain. Derrida mengembangkan konsep dekonstruksi kedalam berbagai eksperimen yang mengekspresikan ciri kebebasan retorikal atas struktur komposisi formal. Pandangan dekonstruksi lahir dari suatu atmosfir yang berlandaskan pada konsep “filosofi-anti kemapanan”.

Ciri-ciri Arsitektur Dekontruksi :

- Penampilan bidang-bidang simpang siur

- Garis-garis yang tidak beraturan

- Keseluruhan struktur seperti runtuh

- Dekonstruksi membawa bentuk-bentuk geometri yang cenderung berbentuk “aneh”. Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan penerimaan keabsolutan terhadap keaslian bentuk-bentuk geometri yang selama ini dikenal.











Salah satu Arsitek terkenal yang menganut Arsitektur Dekontruksi adalah Frank O. Gehry. Contoh karyanya adalah Weisman art museum dan Der Neue Zollhof. Weisman art museum berlokasi di Minneapolis, Minnesota dekat dengan sungai missisipi. Ciri dari Arsitektur Dekontruksi yang dapat jelas dilihat adalah Gehry menggunakan bentuk-bentuk yang sangat tidak lazim pada bangunan ini. Dan dapat dilihat dengan kemampuan imajinasi, Weisman art museum seakan-akan dapat berbicara dan mengungkapkan sesuatu kepada yang melihatnya. Dengan bentuk yang tidak lazim dan gaya expressionist modern, frank gehry telah menunjukkan sisi dekonstruksi dari Weisman art museum. Akan tetapi, esensi sebuah karya arsitektur dekonstruksi bukanlah dari bentuk, akan tetapi lebih kepada makna dibaliknya.Der Neue Zollhof berlokasi di tepi sungai Rheine di daerah publik yang berskala urban, Dusseldorf, Germany. Unsur simpang siur yang menjadi salah satu ciri dari arsitektur dekonstruksi masih nampak jelas . Penampilan bentukan 3 dimensi membuat eksistensi bangunan ini sebagai bangunan yang berlanggam dekonstruksi tampak nyata. Permainan bidang – bidang menjadi salah satu pemicunya.


Weisman art museum merupakan salah satu karya arsitek terkenal, frank gehry, dengan style expressionist modern yang dirancang pada tahun 1990 hingga 1993. weisman art museum berlokasi di Minneapolis, Minnesota dekat dengan sungai missisipi.
Ciri khas dari bangunan dekonstruksi adalah bentuknya yang aneh. Dan hal ini dapat dilihat dari bentuk-bentuk yang tidak lazim yang dibemtuk oleh Frank O Gehry.
Penanpilan dari bangunan ini juga simpang siur, tidak dapat dipastikan jelas bentuk bangunannya.
Dalam memahami sebuah karya arsitektur dekonstruksi, tidaklah cukup hanya dengan mengandalkan kemampuan ilmiah yang bersifat rasional. Namun diperluan juga kemampuan berimajinasi untuk mampu menerjemahan makna dibalik sebuah karya arsitektur itu sendiri. Dengan kemampuan imajinasi, dapat dilihat weisman art museum seakan-akan dapat berbicara dan mengungkapkan sesuatu kepada yang melihatnya. Dengan kata lain konsep dari arsitektur dekonstruksi adalah pengutamaan melalui idera penglihatan dan diakhiri dengan indera yang lain.

Senin, 04 Januari 2010

Bangunan Bertema Alam

Green Architecture, sebuah istilah yang akhir-akhir ini kerap sekali kita dengar,baik mulai dari majalah, surat kabar dan berbagai seminar berlomba-lomba membahas mengenai Green Architecture. Sebuah istilah yang muncul akibat semakin berkembangnya issue Pemanasan Global.

Dunia Arsitektur dianggap menjadi salah satu penyebab terjadinya Pemanasan Global. Berdirinya bangunan-bangunan modern yang tidak memperdulikan lingkungan sekitar, Pemborosan energi yang dikeluarkan pada setiap bangunan bahkan hingga pengrusakan lingkungan sekitar.
Tentu saja Arsitek tidak dapat disalahkan sepenuhnya sebagai penyebab Pemanasan Global. Meningkatnya kepentingan-kepentingan Kapital yang tidak terkontrol, menjadi peran penting dalam terciptanya Pemanasan Global.
Seakan-akan tersentak dengan label „penghancur dunia” , para Arsitek-arsitek kini ingin membuktikan diri bahwa mereka mempunyai peranan penting dalam kelangsungan kehidupan di dunia. Menciptakan bangunan yang hemat energi, menghasilkan energi sendiri, dan peduli terhadap kelangsungan alam sekitar, merupakan jawaban dari para Arsitek dalam mencegah Pemanasan Global.
Bangunan-bangunan Hijau pun bermunculan, mulai dari bangunan tinggi hingga sebuah rumah tinggal sederhana. Berikut beberapa karya yang mendapatkan Apresiasi lebih dari pengamat Arsitektur.

1. Castle House karya HamiltonsCastle




























House merupakan karya Hamiltons yang diperkirakan rampung pada tahun 2009.
Sebagai menara yang hemat energi, bangunan ini memanfaatkan turbin angin pada bagian atas menara sebagai sumber energinya. Dengan aliran udara yang sangat kencang di bagian atas bangunan, diharapkan energi yang didapat mampu memenuhi kebutuhan energi dari bangnan tersebut. Ketika selesai, menara utama akan mencapai ketinggian 147 m sedangkan tinggi pavillion hanya sekitar 5 lantai. Bangunan yang terletak di Elephant and Castle London Utara ini akan memiliki 310 apartemen.

2. EDITT Tower, Singapore karya TR Hamzah & YeangEDITT





























Tower karya Ken Yeang di Singapura adalah sebuah contoh lain dari bangunan yang menerapkan konsep sustainable architecture dengan sangat komprehensif. Gedung berlantai 56 ini akan menggunakan bahan-bahan yang dapat di daur ulang, sedangkan luas lahan yang mencapai 855 meter persegi akan digunakan untuk meletakan panel surya yang akan memenuhi sekitar 40% dari total kebutuhan energi bangunan tersebut. Tidak sampai disitu, bangunan ini juga akan memanfaatkan “limbah” manusia menjadi biogas.
Separuh bangunan ini dibalut dengan berbagai macam tanaman organik yang system pengairannya menggunakan teknologi “Rain Water Harvesting”. Sistem yang menampung air hujan yang kemudian akan digunakan untuk pengairan tanaman tersebut. Keberadaan tanaman juga mampu menekan kebutuhan energi bagi bangunan tersebut.

3. SF’s New Civic Center Menjadi Lebih Hijau















Berlokasi di kota yang paling dikunjungi di dunia, San Francisco's New Civic Center akan mengubah Kota San Francisco menjadi kota hijau di Amerika Serikat. Dengan Turbin angin dan panel matahari akan mengurangi konsumsi energi bagi distrik sebesar 33%, dan reklamasi program air akan mengurangi penggunaan air minum oleh 80% dan limbah pembuangan sebesar 45%.


4. California Academy of Sciences Karya Renzo Piano















Dirancang oleh Renzo Piano, California Academy of Sciences telah dibuka untuk umum sejak 27 September 2008. Bangunan ini menggunakan kosep Sustainable Architecture, dengan cara menggunakan panel matahari, bahan bangunan daur ulang, dan Cahaya Alami dan ventilasi.
Insulasi pada atap terdiri atas lapisan penghijauan buatan setebal 20 cm yang ditanami perdu-perduan dan tanaman bunga liar khas California, sedangkan tata udara ventilasi atau HVAC ditata sedemikian rupa hingga secara sistem keseluruhan menjadi benar-benar hemat energi. Dari ruang utama ini pun para pengunjung berkesempatan untuk dapat menikmati view pemandangan ke jembatan Golden Gate melalui konsepsi ruang yang dirancang terbuka dengan bukaan dinding transparan.

5. Garden House , SpanyolDirancang oleh ADD + Architecture,















Garden House telah menghabiskan US $ 627.000 dan telah selesai sejak 2003. Bangunan ini terletak di Igualada, Spanyol dan meliputi 200 meter persegi dari kawasan dibangun. Seperti anda dapat dilihat pada gambar, atap yang memiliki lapangan golf mini yang melebur kedalam ke dalam lansekap. Mengenai struktur, rumah hijau ini memanfaatkan tabung baja dilindungi dengan panel alumunium.

6. Monte Rosa-Hut By Studio Monte Rosa















Bangunan terletak ditengah Lanskap Gletser, itu membuktikan bahwa bangunan berkelanjutan sangat di mungkinkan walau dengan kondisi apapun.

84 m2 sel fotovoltaik memberikan energi untuk pembersihan limbah air, ventilasi, dan pencahayaan. Surplus energi yang disimpan dalam baterai, menjamin pasokan daya yang tidak terganggu ketika langit adalah mendung.Panel Surya akan memenuhi kebutuhan terhadap air panas..

7. Songjiang Hotel by Atkins





























Bangunan ini didirikan di bekas Tambang yang memiliki kedalaman hingga 100 meter kebawah. Pemilihan lahan merupakan nilai positif , dimana dengan menggubah area bekas tambang menjadi kawasan yang ramah terhadap lingkungan.Atap-atap bangunan berupa Taman Atap (green roof) , dimana dapat menciptakan ruangan didalam yang lebih dingin ketika musim panas, dan lebih hangat ketika musin dingin.Bangunan ini juga memanfaatkan tenaga panas bumi (Geothermal) untuk memenuhi kebutuhan energi bangunan tersebut.Selain itu juga, Songjiang Hotel memiliki sistem filter atau desalinasi untuk greywater dan air minum mereka.

Bangunan Alam

Di beberapa negara gas rumah kaca lebih banyak ditimbulkan oleh bangunan. Sebagian negara di Amerika Utara, seperti Kanada dan Meksiko, bangunan lebih banyak menyumbang terjadinya gas rumah kaca.

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Commission for Environmental Cooperation, yang terdiri dari Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa bangunan-bangunan ”hijau” lebih cepat mengurangi emisi gas rumah kaca dan tidak membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan metode lainnya.

Seperti yang dikutip Canadian Press, hanya sekitar 4% dari bangunan-bangunan yang ada di Amerika Utara bisa dikategorikan ”hijau”. Sedangkan 35% nya dianggap sebagai kontributor terbesar.

Kategori bangunan hijau yang dimaksud antara lain digunakannya sumber-sumber energi terbarukan seperti angin dan surya, menggunakan lampu dan peralatan hemat energi, memperbaiki kondisi penyekat udara, menggunakan pendinginan udara pasif dan lain sebagainya.
Jonathan Westeinde yang juga menjadi ”team leader” dari studi tersebut, menambahkan bahwa yang dimaksud dengan bangunan ”hijau” bukanlah harus selalu bangunan yang baru. Tetapi bangunan lama dan telah mengalami renovasi untuk mendapatkan efek ”hijau” seharusnya lebih didukung.

Kenaikan harga bahan bakar minyak memukul telak industri properti di Tanah Air. Harga bahan bangunan meroket, sementara daya beli masyarakat semakin menurun. Di tengah keterpurukan ekonomi seperti ini, kita dituntut hidup hemat, bertindak bijak, dan kreatif dalam segala lini kehidupan.

Kenaikan harga bahan bangunan membuat masyarakat yang berniat atau telanjur tengah merenovasi dan membangun rumah dipaksa mengevaluasi kembali rencana atau kegiatan pembangunan rumah yang sedang berlangsung.

Prioritas pekerjaan disusun ulang, utamakan kegiatan yang paling mendesak dilakukan. Penghematan pengeluaran dengan membelanjakan bahan bangunan yang paling diperlukan untuk pembangunan sekarang.

Ramah lingkungan = hemat Fakta akibat pemanasan global mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri terus berkembang dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan. Konsep pembangunan arsitektur hijau menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan, mulai dari desain, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan.

Desain rancang bangunan memerhatikan banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari.

Desain bangunan hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).

Penggunaan material bahan bangunan yang tepat berperan besar dalam menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan. Beberapa jenis bahan bangunan ada yang memiliki tingkat kualitas yang memengaruhi harga. Penetapan anggaran biaya sebaiknya sesuai dengan anggaran biaya yang tersedia dan dilakukan sejak awal perencanaan sebelum konstruksi untuk mengatur pengeluaran sehingga bangunan tetap berkualitas.

Lakukanlah survei terlebih dahulu untuk mencari alternatif bahan bangunan yang bersifat praktis, mampu memberi solusi tepat kebutuhan bangunan, dan ramah lingkungan. Hal ini bisa dilihat mulai dari lama waktu proses pengerjaan, tingkat kepraktisan, dan hasil yang diperoleh.

Bangunan menggunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan. Beberapa produsen telah membuat produk dengan inovasi baru yang meminimalkan terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif, dan menghemat penggunaan energi secara keseluruhan.

Bahan baku yang ramah lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan bumi. Beragam inovasi teknologi proses produksi terus dikembangkan agar industri bahan baku tetap mampu bersahabat dengan alam. Industri bahan bangunan sangat berperan penting untuk menghasilkan bahan bangunan yang berkualitas sekaligus ramah lingkungan.

Konstruksi yang berkelanjutan dilakukan dengan penggunaan bahan-bahan alternatif dan bahan bakar alternatif yang dapat mengurangi emisi CO2 sehingga lebih rendah daripada kadar normal bahan baku yang diproduksi sebelumnya.

Bahan baku alternatif yang digunakan pun beragam. Bahan bangunan juga memengaruhi konsumsi energi di setiap bangunan. Pada saat bangunan didirikan konsumsi energi antara 5-13 persen dan 87-95 persen adalah energi yang dikonsumsi selama masa hidup bangunan.

Bangunan hijau Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.

Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.

Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).

Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.

Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah satu bentuk inovatif desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif dan elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi.

Fungsi setiap ruang dalam rumah berbeda-beda sehingga membuat desain dan bahan lantai menjadi beragam, seperti marmer, granit, keramik, teraso, dan parquet. Merangkai lantai tidak selalu membutuhkan bahan yang mahal untuk tampil artistik.

Lantai teraso (tegel) berwarna abu-abu gelap dan kuning yang terkesan sederhana dan antik dapat diekspos baik asal dikerjakan secara rapi. Kombinasi plesteran pada dinding dan lantai di beberapa tempat akan terasa unik. Teknik plesteran juga masih memberi banyak pilihan tampilan.

Konsep ramah lingkungan dewasa ini juga telah merambah ke dunia sanitasi. Septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic tank) berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.

Kotoran diproses penguraian secara biologis dan filterisasi secara bertahap melalui tiga kompartemen. Media kontak yang dirancang khusus dan sistem desinfektan sarana pencuci hama yang digunakan sesuai kebutuhan membuat buangan limbah kotoran tidak menyebabkan pencemaran pada air tanah dan lingkungan.

Untuk mengantisipasi krisis air bersih, kita harus mengembangkan sistem pengurangan pemakaian air (reduce), penggunaan kembali air untuk berbagai keperluan sekaligus (reuse), mendaur ulang buangan air bersih (recycle), dan pengisian kembali air tanah (recharge).

Beberapa arsitek sudah mulai mengembangkan sistem pengolahan air limbah bersih yang mendaur ulang air buangan sehari-hari (cuci tangan, piring, kendaraan, bersuci diri) maupun air limbah (air buangan dari kamar mandi) yang dapat digunakan kembali untuk mencuci kendaraan, membilas kloset, dan menyirami taman, serta membuat sumur resapan air (1 x 1 x 2 meter) dan lubang biopori (10 sentimeter x 1 meter) sesuai kebutuhan.

Penggunaan panel sel surya meringankan kebutuhan energi listrik bangunan dan memberikan keuntungan tidak perlu takut kebakaran, hubungan pendek (korsleting), bebas polusi, hemat listrik, hemat biaya listrik, dan rendah perawatan. Panel sel surya diletakkan di atas atap, berada tepat pada jalur sinar matahari dari timur ke barat dengan posisi miring. Kapasitas panel sel surya harus terus ditingkatkan sehingga kelak dapat memenuhi kebutuhan energi listrik setiap bangunan.

Pada akhirnya di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan krisis ekonomi sekarang, cara pandang merencanakan atau merenovasi bangunan sudah harus mulai diubah. Bagaimana menghadirkan bangunan yang hemat (bahan bangunan, waktu, tenaga) yang berujung pada penghematan anggaran biaya dengan tetap menjaga kualitas dan tampilan bangunan, serta ramah lingkungan. Selamat mewujudkannya.

Contoh:

#Namba Parks

Bangunan Tradisional

1.Rumah Gadang (Minangkabau)


Bangsa Indonesia terkenal akan ragam budaya dan etnisnya, tentunya lengkap dengan segala atribut kebudayaannya. Sementara kelestarian semakin sering dudengungkan orang banyak, namun dilain pihak banyak pula yang – sadar ataupun tidak – tidak mempedulikan kelestarian itu. Sebut saja contoh jelas, rumah rumah tradisional. Termasuk rumah tradisional Minangkabau di daerah Sumatra Barat, keberadaannya perlu diperhatikan, kalau memang kita menginginkan bangunan tersebut tetap dapat dinikmati oleh anak cucu kita kelak.



Bangunan tradisional memang merupakan ciri bagi setiap daerah. Dari bangunannya dapat diketahui identitas daerah-daerah tersebut, karena itu wajar saja bila bangunan-bangunan khas itu perlu dilestarikan. Namun dipihak lain, para penghuni bangunan-bangunan itu mungkin saja memiliki suatu keinginan untuk mengganti rumah tuanya dehgan bangunan baru yang modern, bila keadaan memungkinkan. Tentunya, hal ini dapat dimengerti mengingat mereka juga ingin menikmati pembangunan di zaman yang semakin canggih ini. Dan masalah ini tidak akan selesai begitu saja tanpa ada usaha-usaha dan semua pihak.



Hal yang perlu diperhatikan adalah pentingnya pengenalan terhadap bangunan-bangunan tersebut, sehingga keinginan untuk melestarikan semakin kuat dan mungkin dapat digunakan pula sebagai motifator bagi pemilik bangunan bangunan khas itu untuk juga menjaga bangunan-bangunan tradisionalnya

Ada mitos bahwa nenek moyang masyarakat Minang berasal dari seberang laut yang datang dengan menggunakan perahu. Berdasarkan beberapa penyelidikan manusia Minang berasal dari Asia yang datang pada sekitar tahun 200 SM dan hidup pada zaman batu dengan pola nomaden (berpindah-pindah ternpat). Gelombang berikutnya, orang orang Tonkin dari Asia Tenggara masuk ke Minang dengan membawa kebudayaan logam. Dan dari kebudayaan Tonkin ini, lahirlah kebudayaan Indonesia pada umumnya dan kebudayaan Minang pada khususnya. Demikian terus berkembang sampai Islam masuk pada sekitar abad 16. Sejak saat itulah, masyarakat Minang erat dengan ajaran-ajaran Islam, bahkan hingga kini.

Budaya Minang memang khas, tak ubahnya ke-khas-an daerah-daerah lain ditanah air kita ini. Ada satu perbedaan sistim kemasyarakatan di Minang, yang tak ditemui didaerah lain. Sistem tersebut adalah garis keluarga yang menurut kepada garis Ibu atau dikenal dengan Matrilineal. Sistem ini demikian kuat melekat pada diri setiap masyarakat Minang, sampai berpengaruh pada susunan atau denah rumahnya.

Secara garis besar, sistem kekerabatan Minang dapat dibagi menjadi empat, yaitu Rumah, yang dikepalai oleh mamak rumah; kemudian Paruik, yang merupakan satu keluarga dan dibentuk oleh beberapa rumah. Ikatannya masih bersifat genealogis. Ketiga, adalah Kampuang yang dipimpin oleh penghulu kampung dan dibentuk oleh beberapa Paruik. Dan terakhir, adalah Suku yang dipimpin oleh kepala suku dan dibentuk oleh beberapa kampung. Disini terlihat adanya hirarkhi dalam sistem kekerabatan masyarakat Minang. Dalam suatu keluarga, segala urusan keluarga diurus oleh seorang laki-laki dewasa dari keluarga itu, yang bertindak sebagai “ninik mamak” bagi keluarga tersebut. Tanggung jawab keluarga memang terletak pada seorang mamak atau saudara dari ibu. Dan seorang ayah dalam keluarga Minangkabau adalah termasuk keluarga lain dari istri dan anaknya. Demikian pula halnya dengan anak laki-laki termasuk keluarga lain dari keluarga ayahnya. Seorang laki-laki dirumah istrinya hanyalah sebagai “sumando” atau tamu yang dihormati. Dalam hal perkawinanpun, ada aturan aturan yang perlu diperhatikan. Pada masyarakat Minang yang ideal adalah perkawinan mereka yang bersaudara sepupu silang atau Exogarni Cross Cousin Marriage (ECCM), yaitu perkawinan mobreda” atau mother-brother daughter, perkawinan antara laki-laki dengan putri dari mamaknya. Dapat pula dijumpai perkawinan antara lak-laki dengan kemenakan atau anak saudara perempuan ayahnya. Selain itu, dalam budaya Minang dianggap layak bila seorang laki-laki mengawini salah seorang saudara perempuan dan almarhum istrinya atau dengan mengawini janda abangnya. Perkawinan semacam mi sangat dihormati dan dikenal dengan istilah “menyiliehkan” Hal lain adalah tidak dikenalnya mas kawin pada perkawinan dalam masyarakat Minang, melainkan dengan “uang jemputan”. Biasanya juga diadakan pertukaran benda lambang kedua keluarga yang dikenal dengan “batuka tando”, berupa cincin ataupun keris.

Hunian

Pada masyarakat Minang, pola permukiman secara makro atau perkampungan disebut “nagari”. Dan unsur-unsur pembentuknya antara lain adalah daerah taratak, yaitu daerah ladang dan hutan yang berada disekitar nagari dan menjadi sumber penghasilan seharii-hari. Kemudian daerah mukim, yaitu daerah permukiman yang memiliki pusat orientasi pada pusat nagari.

Pusat nagari biasanya terbentuk dari beberapa fungsi bangunan umum, seperti balai adat, tempat para pemuka adat mengadakan pertemuan guna memecahkan masalah besar, balai nagari, masjid dan pasar. Konsentrasi permukirnan secara naluri membentuk ruang-ruang yang mengapit daerah taratak sebagai daerah tempat mata pencarian sehari-hari. Secara keseluruhan, pola nagari Minang juga tergantung dari situasi tanah, tetapi tetap ada jalan utama dari rumah-rumah tersusun mengikuti jalan-jalan yang terbentuk. Susunan rumah, biasanya rnenghadap jalan, baik sejajar ataupun tegak lurus jalan. Terkadang ada pula yang rnenghadap matahari.

Secara rnikro, pola permukiman masyarakat Minang berdasarkan sistem pernerintaharinya disebut sebagai “Kampuang” atau kampung. Dan kampuang ini terdiri dari beberapa paruik, yang bisa diartikan satu kaum besar tapi masih ada pertalian darah. Kampung ini sering pula disebut sebagai jorong. Secara kelompok, dapat dibagi menjadi dua kelompok hunian. Kelompok hunian kecil, adalah satu keturunan seibu. Bila satu keluarga tidak memiliki ruang yang cukup untuk semua wanita didalam rumah itu, maka biasanya dibuat rumah baru diatas tanah keluarga. Rumah-rumah tersebut dapat saling berhadapan ataupun bersampingan. Rumah itu disebut sebagai rumah adat. Dan didepan rumah adat biasanya terdapat lumbung yang jumlahnya satu sampai tiga, tergantung tingkat ekonomi keluarga. Lumbung ini disebut “rangkiang” yang juga menjadi lambang status sosial keluarga.

Kelompok lain adalah kelompok hunian hesar. Kelompok ini dalam sistem kekerabatan disebut paruik, atau artinya perut, yaitu suatu keturunan yang lebih luas/besar dan pada keturunan langsung.

Biasanya kelompok paruik terdiri dari beberapa rumah adat. Secara tradisional masyarakat Minang tidak mengenal orientasi bangunan secara khusus. Bangunan-bangunan yang ada dibuat menyesuaikan dengan jalan, biasanya sejajar dengan arah jalan. Rumah lapis kedua biasanya membelakangi jalan dan rumah lapis ketiga berhadapan dengan rumah lapis kedua. Begitu seterusnya, tapi tergantung pula oleh kondisi tanah. Memang tanah di daerah Minangkabau terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi. Minangkabau yang terletak di propinsi Sumatera Barat berada pada tanah dengan ketinggian bervariasi, dari 2 meter sampai 927 meter diatas permukaan air laut. Ketinggian rata-rata sekitar 368 meter dari permukaan air laut.

Dalam hal rumah, masyarakat Minangkabau sangat erat kaitannya dengan adat. Fungsi rumahpun berbeda beda dan tergantung beberapa hal seperti, kedudukan orang yang membangun rumah itu terhadap keluarga atau sukunya, status tanah tempat rumah itu dibangun serta pengaruh lingkungan keluarga yang membangun tersebut. Dapat dikatakan ada dua jenis rumah, yaitu : rumah adat dan rumah gadang. Rumah adat merupakan rumah keluarga yang menampung segala kegiatan upacara-upacara adat dengan kelengkapannya. Sedangkan rumah gadang, walaupun bentuknya sama dengan rumah adat namun fungsinya lebih disesuaikan dengan kebutuhan keluarga, bukan untuk acara adat. Karena, untuk suatu rumah adat diperlukan persyaratan tertentu yang tidak sembarang orang dapat membuat rumah adat tersebut.

Unsur Tradisional

Tinjauan denah bagi rurnah tradisional Minang dapat dilihat pada rumah adatnya. Biasanya susunan denah dibuat simetris dengan tempat masuk pada bagian tengah arah sumbu memanjang. Jumlah ruangnya, disesuaikan dengan jumlah anak gadis atau wanita yang berdiam dirumah tersebut, namun tetap dibuat jumlah ruang yang ganjil karena memperhatikan kesan simetri tadi. Semua kamar didalam rumah memang diperuntukkan bagi wanita, dimana mereka dapat menerima suami pada malam hari. Sehingga tidak dikenal adanya kamar untuk laki-laki. Ruang duduk besar terletak dibagian muka untuk menerirna tamu dan tempat upacara adat. Ada semacam pengertian yang tersirat dari adanya ruang duduk besar ini, bahwa orang Minang sebenarnya sangat mengenal faham “demokrasi” yang diistilahkan sebagai “duduk sama rendah, berdiri sama tinggi”. Ruang ini pun digunakan untuk berbincang-bincang santai, bahkan perabotannyapun hampir tidak ada. Biasanya orang-orang duduk dibawah dengan beralaskan tikar, demikian pula pada waktu makan, duduk dibawah pula. ruang duduk dalam, untuk menunjang kegiatan pada ruang duduk besar.

Dapur biasanya terdapat pada belakang rumah, tidak menjadi satu dengan rumah. Namun bila ingin meletakkan dapur didalam rumah, mereka biasanya mengambil tempat pada ruang tengah belakang, persis pada sumbu entrance. Sedangkan kamar mandi pada rumah rumah adat biasanya diletakkan terpisah. Pada bagian samping kiri dan kanan, biasanya terdapat ruang khusus untuk duduk-duduk atau menenun bagi kaum wanita. Ruang ini biasanya disebut “anjuang” dan lantainya agak dinaikkan sedikit dari pada ruang tengah. Diruang inilah kaum wanita mengerjakan kerajinan tangan, apakah itu menenun, merajut, menyulam atau kegiatan lain. Dari kegiatan mereka inilah lahir kerajinan-kerajinan khas daerah yang memperkaya khasanah tradisional kita.
Atap Gonjong

Sebagaimana bangunan tradisional daerah lain, rumah minang juga mengenal kepala-badan-kaki pada bangunannya. Kepala yang ditunjukkan dengan atap memiliki bentuk khas, seperti mata gergaji terbalik dengan garis-garis pembatas melengkung dan menghadap keluar. Dari arah memendek tampak bentuk atap seperti segitiga sama kaki yang agak melengkung. Bentuk atap demikian disebut sebagai “gonjong” atau tajuk yang konon diambil dari bentuk dasar tanduk kerbau, dan kata Minangkabau (kabau artinya kerbau). Gonjong inilah yang merupakan lambang kebesaran adat. Pada setiap rumah adat, biasanya terdapat empat buah gonjong, tapi banyak pula yang menambahkan gonjong diatas setiap anjuang, sehingga jumlah gonjongnya menjadi enam. Rumah dengan enam gonjong itu yang dapat dinikmati di TMII, Jakarta.

Bahan untuk atap biasanya dipilih ijuk, mungkin untuk mendapatkan kemudahan pada waktu membentuk lengkungan. Lambat laun banyak yang mengganti atapnya dengan seng, bahkan kini dapat pula terlihat bangunan yang menggunakan atap gonjong dengan bahan penutup atap dari genteng.

Bagian badan adalah dinding rumah. Pada pertemuan antara atap dan badan rumah, terdapat “pagu” yang berfungsi sebagai tempat menyimpan barang yang jarang dipakai. Bahan plafond biasanya sama dengan bahan lantai, yaitu kayu (papan), dan dindingnya berlapis dua. Lapisan luar terbuat dan anyaman bambu “sasak bugih” dan dinding sebelah dalam menggunakan papan. Pada keluarga berada, dinding rumahnya banyak dihiasi ukiran atau ornament-ornamen beraneka warna. Memang warna di Minang cukup “berani”. ini terlihat tidak saja dari ornamen rumah, melainkan juga dan pakaian adatnya.



Bagian paling bawah adalah kaki, yang diwujudkan dengan kolong. Seluruh lantai rumah dinaikkan, sehingga terbentuklah kolong, sebagaimana biasanya bangunan tradisional kita. Ketinggian lantai dari tanah biasanya dicapai dengan tangga, dan kayu atau batu. Dan rumah-rumah tradisional yang masih banyak terdapat di desa-desa di Sumatera Barat ini berdiri cukup tinggi, bahkan ada yang bagian kolongnya dapat dimasuki orang dewasa tanpa harus membungkuk. Fungsi kolong ini hampir sama dengan kolong-kolong lain yaitu tempat menyimpan barang atau ternak. Biasanya kolong ini ditutup tapi tidak permanen. Kadang-kadang penutupnya diletakkan disebelah luar sehingga tidak tampak lagi bangunan berdiri diatas tiang.

Bangunan tradisional, bagaimanapun memiiki ciri khas. Ia perlu diperhatikan tidak saja untuk memperkaya khasanah budaya kita namun perlu pula untuk menunjukkan betapa bangsa kita yang begitu banyak ragamnya bisa tetap bersatu. hidup berdampingan bahkan saling membantu.


2.Rumah Banjar

Rumah Banjar adalah rumah tradisional suku Banjar. Arsitektur tradisional ciri-cirinya antara lain mempunyai perlambang, mempunyai penekanan pada atap, ornamental, dekoratif dan simetris.

Menurut Idwar Saleh (1984:5) Rumah tradisonal Banjar adalah type-type rumah khas Banjar dengan gaya dan ukirannya sendiri mulai sebelum tahun 1871 sampai tahun 1935. Umumnya rumah tradisional Banjar dibangun dengan ber-anjung (ba-anjung) yaitu sayap bangunan yang menjorok dari samping kanan dan kiri bangunan utama karena itu disebut Rumah Baanjung. Anjung merupakan ciri khas rumah tradisional Banjar, walaupun ada pula beberapa type Rumah Banjar yang tidak ber-anjung. Tipe rumah yang paling bernilai tinggi adalah Rumah Bubungan Tinggi yang biasanya dipakai untuk bangunan keraton (Dalam Sultan). Jadi nilainya sama dengan rumah joglo di Jawa yang dipakai sebagai keraton. Keagungan seorang penguasa pada masa pemerintahan kerajaan diukur oleh kuantitas ukuran dan kualitas seni serta kemegahan bangunan-bangunan kerajaan khususnya istana raja (Rumah Bubungan Tinggi). Dalam suatu perkampungan suku Banjar terdiri dari bermacam-macam jenis rumah Banjar yang mencerminkan status sosial maupun status ekonomi sang pemilik rumah. Dalam kampung tersebut rumah dibangun dengan pola linier mengikuti arah aliran sungai maupun jalan raya terdiri dari rumah yang dibangun mengapung di atas air, rumah yang didirikan di atas sungai maupun rumah yang didirikan di daratan, baik pada lahan basah (alluvial) maupun lahan kering.


3.Rumah Joglo

Rumah Joglo atau Rumah Joglo Gudang adalah satu rumah tradisional daerah Kalimantan Selatan (rumah Banjar) yang memiliki atap limas. Rumah Joglo disebut juga Rumah Bulat. Rumah seperti ini juga terdapat di kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Rumah Bulat ini terdapat di Desa Penghulu, Marabahan, Barito Kuala. Bentuk bangunan rumah Joglo terdiri atas 3 susunan atap limas yang berderet ke belakang dengan satu tambahan atap limas yang lebih kecil pada paling belakang yang merupakan bangunan dapur (Padu). Rumah limas seperti ini kalau di Jawa disebut Rumah Limasan Endas Telu merupakan tiga atap limas yang berderet ke belakang.

Di Banjarmasin juga terdapat jenis rumah Joglo yang disebut Joglo Gudang yaitu satu buah atap limas dengan disambung atap Sindang Langit di depan dan atap Hambin Awan di belakang. Terdapat juga model Joglo Gudang yang besar dengan tambahan serambi Pamedangan hingga ke samping kiri dan samping kanan rumah.

Secara etimologi berasal dari kata Joglo dan gudang. Dinamakan Rumah Joglo karena menyerupai model rumah limasan suku Jawa yang disebut rumah Joglo, sedangkan istilah 'gudang' karena pada bagian kolong rumah (yang dalam bahasa Banjar disebut berumahan) dipergunakan sebagai gudang untuk menyimpan hasil hutan, karet yang merupakan komoditas perdagangan pada zaman dulu.

Di Banjarmasin, rumah jenis ini banyak ditempati orang Tionghoa-Banjar. Rumah Joglo Gudang merupakan salah khasanah kekayaan arsitektur daerah Kalimantan Selatan yang pernah berkembang pada masa lampau.
Konstruksi Bangunan

Walaupun menyerupai Rumah Joglo yang ada di Jawa, rumah Joglo Gudang di Kalimantan Selatan dibangun dengan kostruksi rumah panggung kayu dengan teknik bangunan lokal seperti pada rumah Banjar pada umumnya.

Bangunan Eropa

1.Big Ben



















Big Ben adalah nama yang merujuk pada sebuah menara jam yang terletak di Gedung Parlemen di Westminster, London, Inggris Raya, dan merupakan menara jam terbesar kedua di dunia. Jam ini terletak di timur laut dari Rumah Parlemen di Westminster, London. Ada alasan menara ini dinamai Big Ben, Big Ben sebenarnya adalah nama kecil dari lonceng yang terletak di dalamnya (dulunya adalah Great Bell). Menara ini juga dinamai The Tower of Big Ben, atau secara tidak tepat, Menara Santo Stephen.

Struktur

Menara ini dibangun sebagai bagian dari rencana pembangunan istana baru oleh Charles Barry, setelah Istana Westminster yang lama telah hancur akibat kebakaran pada malam 22 Oktober 1834.

Menara ini tingginya 96.3 meter (316 kaki) dan dibangun dengan gaya Gothik Victoria. 61 meter (200 kaki) di bawah jam terbuat dari bata yang dilapisi oleh batu, sedangkan puncak menara ditopang dengan rangka besi yang dibuat dari besi leleh. Menara ini dibangun di atas tanah berukuran 15 meter kali 15 meter, fondasi terbuat dari beton setebal 3 meter (9 kaki), pada kedalaman 4 meter (13 kaki) di bawah permukaan. Semua sisi jam tingginya 55 meter (180 kaki) dari atas tanah.

Karena berubahnya kondisi tanah sejak pembangunannya, Menara Big Ben sedikit miring ke barat laut kurang lebih 220 milimeter (8.66 inci), menara ini miring setiap tahun sebanyak beberapa milimeter ke arah timur dan barat dikarenakan efek thermal.


Muka jam

Jam ini sangat besar sehingga menara ini pernah dijadikan sebagai menara jam berwajah empat terbesar, namun rekor ini akhirnya dipegang oleh Menara jam Allen-Bradley di Milwaukee, Wisconsin. Namun, sang arsitek tidak memasang bel pada jam tersebut, sehingga Big Ben memegang rekor sebagai Menara jam empat sisi terbesar dengan lonceng.am ini sangat besar sehingga menara ini pernah dijadikan sebagai menara jam berwajah empat terbesar, namun rekor ini akhirnya dipegang oleh Menara jam Allen-Bradley di Milwaukee, Wisconsin. Namun, sang arsitek tidak memasang bel pada jam tersebut, sehingga Big Ben memegang rekor sebaJam dan lonceng Big Ben didesain oleh Augustus Pugin. Jam ini diletakan pada sebuah kerangka besi berukuran 7 meter (23 kaki), ditopang dengan 312 kepingan kaca opal, sehingga mirip seperti jendela berwarna. Beberapa keping gelas kemungkinan dibuang untuk pemeriksaan. Loncengnya dilapisi seluruhnya dengan emas. Di bagian bawah jam, di setiap sisi jam, terdapat tulisan Domine Salvam Fac Reginam Nostram Victoriam Primam, yang dalam bahasa Indonesia berarti Oh Tuhan, lindungi Ratu Victoria yang Pertama.

Mekanisme

Jam ini terkenal karena ketepatannya. Pendesainnya adalah seorang pengacara dan horologis amatir Edmund Beckett Denison, dan George Airy, seorang Astronom Kerajaan. Jam ini dibuat oleh Edward John Dent, yang menyelesaikannya pada tahun 1854. Namun menara Big Ben belum selesai saat itu sampai tahun 1859.

Pepatah Inggris putting a penny on yang berarti memperlambat laju, muncul dari metode metode-substansi yang berasal dari pendulum jam. Di atas pendulum terdapat setumpuk koin penny, koin ini digunakan untuk mengubah waktu jam. Menambah atau mengurangi koin mengubah pusat gravitasi jam, sehingga waktu bertambah sebanyak 0.4 detik sehari.

Ketika Blitz London, Istana Westminster sempat dibom oleh Jerman, pada 10 Mei 1941, sebuah bom tiba-tiba menghancurkan dua dari empat muka jam dan sebagian dari atap menara dan menghancurkan ruangan dewan rakyat. Arsitek Sir Giles Gilbert Scott merancang lagi ruangan lima-lantai. Dua lantai yang diisi saat ini dengan ruangan lain pertama kali digunakan pada tanggal 26 Oktober 1950, jam ini masih berjalan, walaupun serangkaian serangan bom besar terus terjadi dan berlangsung sampai Blitz berakhir.

Kerusakan dan malfungsi

* Tahun Baru 1962: Jam menjadi lambat karena salju dan es yang menutupi lengan panjang jam, menyebabkan bandul terlepas dari tempatnya, untuk mencegah kerusakan serius, bandul ini diayunkan lagi. Sehingga jam ini berdentang 10 menit kemudian.
* 5 Agustus 1976: Kerusakan pertama dan terbesar. Bagian dari lonceng hancur karena logam yang sudah tua. Big Ben berhenti selama 9 bulan dan 26 hari - jam ini akhirnya berbunyi kembali pada tanggal 9 Mei 1977, ini adalah kerusakan terlama sejak pembangunannya. Sehingga BBC Radio 4 harus memberi tanda waktu dengan suara "pip". Musim kemarau 1976 sangat panjang dan panas di Britania dan mungkin merupakan penyebab rusaknya jam.
* 30 April 1997 (sehari sebelum pemilu): Terhenti.
* Tiga minggu kemudian: Berhenti kembali.
* Jumat, 27 Mei 2005: Jam berhenti pada pukul 10:07 malam waktu setempat, kemungkinan berhenti karena cuaca panas (temperatur di London saat itu mencapai 31.8 °C (90 °F). Jam ini akhirnya berjalan lagi, namun berhenti kembali pada 10:20 malam waktu setempat dan berhenti selama 90 menit sampai akhirnya berjalan kembali.
* 29 Oktober 2005: Dihentikan selama 33 jam sehingga jam dan loncengnya beristirahat. Ini adalah pemberhentian terlama selama kurun waktu 22 tahun.
* 7:00 pagi 5 Juni 2006: Lonceng "Quarter Bells" dikeluarkan selama empat minggu karena rusak dimakan waktu dan harus diperbaiki. Sehingga, BBC Radio 4 memberi suara waktu dengan suara burung diikuti dengan suara "pip".


2.Eiffel Tower











Menara Eiffel (bahasa Perancis: Tour Eiffel, /tuʀ ɛfɛl/) merupakan sebuah menara besi yang dibangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia.

Pengenalan















Dinamai setelah perancangnya, insinyur Gustave Eiffel, Menara Eiffel adalah bangunan tertinggi di Paris dan salah satu struktur terkenal di dunia.[1] Lebih dari 200.000.000 orang telah mengunjungi menara ini sejak pembangunannya tahun 1889,[2] termasuk 6.719.200 orang tahun 2006,[3] menjadikannya monumen bertarif yang paling banyak dikunjungi di dunia.[4][5] Termasuk antena setinggi 24 m (79 kaki), struktur ini memiliki tinggi 325 m (1.063 kaki) sejak 2000, yang sama dengan bangunan konvensional bertingkat 81.Ketika menara selesai dibangun tahun 1889, struktur ini menjadi yang tertinggi di dunia — gelar yang dipertahankan hingga 1930 ketika Chrysler Building di New York City (319 m — 1.047 kaki) selesai.[6] Menara ini sekarang yang tertingggi kelima di Perancis dan paling tinggi di Paris, dengan struktur tertinggi kedua Tour Montparnasse (210 m — 689 kaki), meskipun akan dikalahkan oleh Tour AXA (225.11 m — 738.36 kaki).

Struktur besi Menara Eiffel berbobot 7.300 ton sementara keseluruhan struktur termasuk komponen non-besi berbobot 10.000 ton. Tergantung temperatur, puncak menara dapat menjauhi matahari 18 cm (7 inci) karena pemuaian besi pada bagian yang menghadap matahari. Menara ini juga berayun 6-7 cm (2-3 inci) dalam suasana berangin.[3] Sebagai demonstrasi terhadap ekonomisnya bangunan, bila 7300 ton struktur besi dicairkan, maka akan memenuhi 125 meter persegi dengan kedalaman 6 cm (2.36 inci), yang berarti kepadatan besi 7.8 ton per meter kubik. Menara ini memiliki massa yang kurang dari massa udara di dalam silinder dengan dimensi yang sama,[7] setinggi 324 meter dan 88.3 jari-jarinya. Berat menara 10.100 ton bila dibandingkan dengan 10.265 ton udara.

Tingkat pertama dan kedua dapat diakses dengan tangga dan lift. Sebuah loket tiket di menara selatan menjual tiket ke anak tangga yang dimulai di tempat itu. Di platform pertama tangga menaik dari menara timur dan pertemuan tingkat ketika hanya dapat diakses dengan lift. Dari platform pertama atau kedua tangga dibuka bagi semua orang yang naik dan turun tergantung apabila mereka telah membeli tiket lift atau tiket tangga. Jumlah anak tangga 9 ke loket tiket di dasar, 328 ke tingkat pertama, 340 ke tingkat kedua dan 18 ke platform lift di tingkat kedua. Ketika keluar lift di tingkat ketiga terdapat 15 anak tangga naik menuju platform observasi atas. Jumlah anak tangga dituliskan secara bertahap di sisi tangga untuk memberikan tanda tangga naik. Kebanyakan tangga naik memberikan pemandangan langsung ke bawah atau sekitar menara meskipun beebrapa anak tangga pendek tertutup.
Perawatan menara terdiri dari pengadaan 50 hingga 60 ton cat setiap tujuh tahun untuk menjaganya dari karatan. Untuk menjaga penampilannya terhadap pengunjung di bawah, tiga warna berbeda digunakan pada menara ini, dengan warna gelap di bawah dan warna terang di atas. Warna cat diubah; menara ini dicat coklat-kelabu.[8] Di tingkat pertama terdapat konsol interaktif yang memberitahukan warna pada pengecatan selanjutnya. Arsitek Menara Eiffel adalah Emile Nouguier, Maurice Koechlin dan Stephen Sauvestre.

Sejarah

Struktur ini dibangun antara 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Eiffel sebenarnya berencana membangun menara di Barcelona, untuk Pameran Universal 1888, tapi para pihak yang bertanggung jawab di balai kota Barcelona menganggapnya aneh dan mahal, dan tidak cocok dengan kota itu. Setelah penolakan Rencana Barcelona, Eiffel mengirim drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris, dimana ia membangun menaranya setahun kemudian, yaitu 1889. Menara ini diresmikan tanggal 31 Maret 1889, dan dibuka tanggal 6 Mei. Tiga ratus pekerja menggabungkan bersama 18.083 bagian besi benam (bentuk murni dari besi struktural), menggunakan dua setengah juta paku, dalam bentuk struktural oleh Maurice Koechlin. Resiko kecelakaan sangat besar, untuk pencakar langit modern yang tak biasa menara ini terbuka tanpa tingkat tengah kecuali dua platform. Tetapi, karena Eiffel mengambil sikap hati-hati, termasuk penggunaan takal bergerak, rel bantu dan layar, hanya satu orang yang meninggal.
Pemandangan Pembangunan Menara Eiffel: di tingkat pertama

Menara ini mendapat berbagai kritik dari masyarakat ketika dibangun, menyebutnya mengganggu mata. Surat kabar harian dipenuhi dengan surat kritik dari komunitas seni di Paris. Salah satunya dimasukkan dalam penerbitan Kantor Penerbitan Pemerintah AS William Watson mengenai Pameran Universal Paris: Teknik Sipil, Pekerjaan Umum, dan Arsitektur 1892. "Dan selama dua puluh tahun kita melihat, membentang ke seluruh kota, masih dijalani oleh orang-orang jenius berabad-abad, kita melihat bentangan seperti bayangan hitam dari kolom hitam yang dibangun dari lempengan besi berpaku.”[10] Penandatangan surat ini meliputi Messonier, Gounod, Garnier, Gerome, Bougeureau, dan Dumas.

Bentuk menara














Ketika menara dibangun banyak orang dikejutkan dengan bentuknya yang menantang. Eiffel dikritik untuk desain ini dan dipaksa mencoba merancang sesuatu yang berseni, atau tak berseni dari sisi pandang, tanpa keinginan membangun. Eiffel dan insinyurnya, dikenal sebagai pembangun jembatan, mengerti kepentingan kekuatan angin dan tahu bahwa mereka akan membangun struktur tertinggi di dunia mereka harus mencocokannya dengan tiupan angin.Bentuk menara sebelumnya telah dinyatakan dengan perhitungan matematika yang tahan angin. Beberapa teori perhitungan ini telah direncanakan bertahun-tahun, yang terbaru adalah persamaan berbeda integral nonlinear didasarkan pada pengimbangan tekanan angin dari sisi apapun pada menara dengan ketegangan antara elemen konstruksi pada waktu itu. Bentuknya eksponensial. Plot berbahaya pada lengkungan menara, menampilkan dua eksponen yang berbeda, bagian bawah memiliki pertahanan kuat melawan angin.

Bangunan Arab

1.Menara Al-Kifah
























Al Kifaf (bahasa Arab: الكفاف) merupakan sebuah wilayah pemukiman di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Al Kifaf terletak di barat Dubai di Bur Dubai dan berbatasan di utara dengan Al Jafilia dan Al Karama, di selatan dengan Zabeel dan di timur dengan Oud Metha.

Trade Centre Roundabout di Sheikh Zayed Road membentuk perbatasan baratdaya Al Kifaf, sementara Al Karama Interchange membentuk perbatasan tenggaranya. Zabeel Park menduduki sebagian besar Al Kifaf, sementara beberapa bangunan penting terletak di sepanjang rute D 88 (Trade Centre Road), yang membentuk perbatasan barat Al Kifaf. Etisalat Tower 2, salah satu kantor Etisalat di Dubai, terletak di Al Kifaf.


2.Menara Burj Khalifa















Burj Khalifa (bahasa Arab untuk 'Menara Khalifah'), sebelumnya Burj Dubai, adalah sebuah pencakar langit yang masih dalam konstruksi di Dubai, Uni Emirat Arab. Ketinggian pencakar langit ini masih dirahasiakan sampai bangunan selesai, meskipun baru-baru ini, telah diumumkan pada tanggal 19 Januari 2009 oleh kontraktor yang bekerja di proyek ini, kalau top out berada di ketinggian 818 meter (2.683 kaki).

Meski belum selesai sepenuhnya, Burj Khalifa telah menjadi bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. Dimulai dari melewati ketinggian Taipei 101 sebagai bangunan tertinggi di dunia pada 21 Juli 2007. Pada tanggal 12 September 2007, Burj Khalifa berhasil melewati ketinggian CN Tower sebagai struktur bebas (tanpa penyangga) tertinggi di dunia dan pada tanggal 7 April 2008 struktur tertinggi di dunia dari Menara KVLY-TV yang berada di Blanchard, North Dakota, Amerika Serikat berhasil dilewati. Ketinggian pastinya masih dirahasiakan sampai bangunan selesai, namun dipercayai kira-kira 818 meter (2.683 kaki). Struktur tertinggi yang pernah dibuat oleh manusia, Menara Radio Warsawa 645,4 m (2.120 kaki) dibuat pada 1974 (namun runtuh pada saat renovasi pada 1991) berhasil dilewati pada 1 September 2008.

Rekor lain

* Menara ini akan mempunyai elevator tercepat dengan kecepatan 60 km/jam atau 16.7 m/s.
* Bangunan dengan paling banyak lantai: 160 (sebelumnya Menara Willis dan World Trade Center - 110 lantai)

3.Kaabah Masjid Arab Al-Haram













Masjid Al-Haram, juga dikenal sebagai Masjid Agung adalah masjid terbesar di dunia. Mengelilingi tempat Islam paling suci Ka'bah, bangunan pertama yang dibangun Abraham. Masjid Al-Haram terletak di tengah Mekkah di Arab Saudi. Luas wilayahnya 360 000 m2 dan dapat tempat duduk sampai dengan 820 000 orang percaya. Menurut tradisi Islam dibangun Masjid Al-Haram malaikat sebelum penciptaan manusia, tetapi di bawah iman Islam dibangun oleh Ibrahim dan putranya Ismail, juga tempat suci Ka'bah. Rekonstruksi pertama terbukti di 692 Pada 1399 dihancurkan oleh api dan hujan lebat. Masjid Al-Haram diangkat kembali dibangun pada 1405 Dalam abad-abad berikutnya terjadi terus-menerus rekonstruksi dan ekspansi. Masjid Al-Haram Hari ini adalah kompleks bangunan modern dengan lantai panas, AC dan eskalator. Perpanjangan terakhir masjid adalah pintu gerbang yang monumental Raja Fahd bertatah putih abu-abu dan marmer. Terdiri dari 3 lengkungan dengan dekorasi ukiran marmer putih. 2 adalah berjajar dengan menara dalam arsitektur yang sama dengan yang asli. Masjid Al-Haram adalah satu-satunya masjid di dunia yang memiliki arah kiblat di mana umat Islam harus berpaling kepada doa. Orang percaya harus berdoa ke arah rumah suci Ka'bah, yang berada di tengah halaman masjid.Di kota Mei menunjuk sejumlah tempat-tempat wisata, seperti Mekkah km tentang 0.6, Jeddah km tentang 69, Arafat km tentang 18, Jamaraat Bridge km tentang 4.8

Bangunan Terkenal

1. Taj Mahal














Tāj Mahal (bahasa Urdu: تاج محل, Hindi: ताज महल) adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, India. Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shāh Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah musoleum untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz Mahal. Pembangunannya menghabiskan waktu 23 tahun (1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal.

Shah Jahan, kaisar dari Kekaisaran Mughal memiliki kekayaan yang besar selama masa kejayaannya. Pada 1631 istri keduanya wafat sewaktu melahirkan putrinya Gauhara Begum, anak ke-14 mereka.
Pembuatan

Shah Jahan memerintahkan Ustad Ahmad membuat bangunan ini. Ustaz Ahmad mengumpulkan 20.000 orang pekerja yang terdiri dari tukang batu, tukang emas, dan pengukir yang termasyhur dari seluruh dunia.

Dengan bumbung, kubah dan menara yang buat dari marmer putih, serta seni mozak yang indah, Taj Mahal merupakan salah satu dari Tujuh keajaiban di dunia. Sebanyak 43 jenis batu permata, termasuknya yaitu berlian, jed, kristal, topaz dan nilam telah digunakan untuk memper indah Taj Mahal. Pembuatan Taj Mahal memakan masa selama 22 tahun


2. Taipei 101 Building





















Nama sebenarnya adalah Gedung Finansial Internasional Taipei, namun kemudian lebih populer dengan nama Taipei 101 Building. Gedung yang terletak di Distrik Xinyi, Taipei, Taiwan ini memiliki tinggi 509 meter atau 1.671 kaki. Hingga hari ini tercatat sebagai gedung tertinggi di dunia ke dua lewat tiga dari empat standar yang dibuat oleh Konsil Gedung Tertinggi dan Habitat Urban. Diresmikan penggunaannya secara penuh pada tanggal 31 Desember 2004, di tengah perayaan tahun baru dalam suatu pesta yang semarak.

Dalam banyak aspek, Taipei 101 Building adalah salah satu pencakar langit yang paling maju yang pernah dibuat sampai sekarang. Gedung ini memiliki keunggulan yaitu penggunaan jaringan komunikasi menggunakan fiber optik dan hubungan internet satelit yang dapat mencapai kecepatan 1 gigabit per detik. Untuk mendukung mobilitas penghuni dan penggunanya, menara ini dilengkapi dengan dua lift paling cepat di dunia untuk ukuran gedung tertinggi. Kecepatan optimumnya mencapai 1.010 meter per menit ketika bergerak naik dan 600 meter per menit saat turun. Itu artinya, lift bergerak dengan kecepatan 60,6 km per jam!

Luas total Taipei 101 Building mencapai 450.000 meter persegi dengan 214.000 meter untuk perkantoran, 77.500 untuk perdagangan, dan 73.000 untuk tempat parker. Untuk menyetabilkan menara terhadap guncangan gempa, angina topan, dan terpaan angin, sebuah pendulum seberat 800 ton dipasang di lantai 88. Yang jadi pertanyaan, mengapa penempatan pendulum itu pada lantai 88? Adakah korelasi dengan kepercayaan sebagian besar masyarakat Cina yang menganggap angka “88” sebagai simbol keseimbangan?

3.Menara Petronas















Menara PETRONAS adalah dua buah pencakar langit kembar di Kuala Lumpur, Malaysia yang sempat menjadi gedung tertinggi di dunia dilihat dari tinggi pintu masuk utama ke bagian struktur paling tinggi.

Menara ini dirancang oleh Cesar Pelli dan selesai dibangun setinggi 88 lantai pada 1998 dengan desain yang merefleksikan budaya Islam yang mengakar di Malaysia. Pada 17 Oktober 2003, Taipei 101 mengambil rekor menara kembar ini.
Desain dan Bangunan

Menara PETRONAS berdiri setinggi 452 meter atau 1483 kaki dihitung sampai paling atas. Bentuk lantainya berupa dua buah persegi yang berpotongan membentuk bintang berujung delapan dan pada tiap titik perpotongannya ditambahkan sepotong lingkaran. Desain Cesar Pelli ini menggunakan motif yang lazim digunakan dalam Seni Islam mengingat budaya Islam sudah menjadi ciri khas Malaysia.

Diantara kedua menara tersebut, dibangun sebuah jembatan (Skybridge atau Jejantas Udara) yang menghubungkan kedua menara pada lantai 41 dan 42. Jembatan ini adalah tujuan kunjungan turis yang datang ke Menara PETRONAS dengan jumlah tiket yang terbatas (sekitar 1200 buah). Selain itu, jembatan ini juga digunakan untuk evakuasi apabila terjadi keadaan darurat di sebuah menara sehingga penghuninya bisa pindah ke menara yang aman. Sebagaimana bangunan tinggi lain, Menara PETRONAS pun bisa bergoyang bila diterpa angin sehingga pembangunan jembatan pun tidak dipasang secara kaku pada kedua menara.

Dibawahnya, terdapat Suria KLCC yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan tersibuk di Malaysia dan terdapat pula Taman KLCC yang menyediakan trek joging, kolam bermain, dan tempat bermain untuk anak-anak serta mempertunjukkan kolam dengan air mancur simfonik. Selain itu terdapat pula Orkestra Filharmonik PETRONAS.


4.Gedung Opera Sydney













Gedung Opera Sydney (b. Inggris: Sydney Opera House) di Sydney, New South Wales adalah salah satu bangunan abad ke-20 yang paling unik dan terkenal. Gedung ini terletak di Bennelong Point di Sydney Harbour dekat Sydney Harbour Bridge dan pemandangan kedua bangunan ini menjadi ikon tersendiri bagi Australia.

Bagi jutaan turis yang datang, gedung ini memiliki daya tarik dalam bentuknya yang seperti cangkang. Selain sebagai objek pariwisata, gedung ini juga menjadi tempat berbagai pertunjukkan teater, balet, dan berbagai seni lainnya. Gedung ini dikelola oleh Opera House Trust dan menjadi markas bagi Opera Australia, Sydney Theatre Company, dan Sydney Symphony Orchestra.

Desainnya didapat dari sebuah kompetisi yang dimenangkan oleh Jørn Utzon dari Denmark pada tahun 1955. Utzon sendiri datang ke Sydney untuk supervisi pada 1957.



5.Big Ben





















Big Ben adalah nama yang merujuk pada sebuah menara jam yang terletak di Gedung Parlemen di Westminster, London, Inggris Raya, dan merupakan menara jam terbesar kedua di dunia. Jam ini terletak di timur laut dari Rumah Parlemen di Westminster, London. Ada alasan menara ini dinamai Big Ben, Big Ben sebenarnya adalah nama kecil dari lonceng yang terletak di dalamnya (dulunya adalah Great Bell). Menara ini juga dinamai The Tower of Big Ben, atau secara tidak tepat, Menara Santo Stephen.

Struktur

















Menara ini dibangun sebagai bagian dari rencana pembangunan istana baru oleh Charles Barry, setelah Istana Westminster yang lama telah hancur akibat kebakaran pada malam 22 Oktober 1834.

Menara ini tingginya 96.3 meter (316 kaki) dan dibangun dengan gaya Gothik Victoria. 61 meter (200 kaki) di bawah jam terbuat dari bata yang dilapisi oleh batu, sedangkan puncak menara ditopang dengan rangka besi yang dibuat dari besi leleh. Menara ini dibangun di atas tanah berukuran 15 meter kali 15 meter, fondasi terbuat dari beton setebal 3 meter (9 kaki), pada kedalaman 4 meter (13 kaki) di bawah permukaan. Semua sisi jam tingginya 55 meter (180 kaki) dari atas tanah.

Karena berubahnya kondisi tanah sejak pembangunannya, Menara Big Ben sedikit miring ke barat laut kurang lebih 220 milimeter (8.66 inci), menara ini miring setiap tahun sebanyak beberapa milimeter ke arah timur dan barat dikarenakan efek thermal.
Jam
Muka jam

Jam ini sangat besar sehingga menara ini pernah dijadikan sebagai menara jam berwajah empat terbesar, namun rekor ini akhirnya dipegang oleh Menara jam Allen-Bradley di Milwaukee, Wisconsin. Namun, sang arsitek tidak memasang bel pada jam tersebut, sehingga Big Ben memegang rekor sebagai Menara jam empat sisi terbesar dengan lonceng.
Jam dan lonceng Big Ben didesain oleh Augustus Pugin. Jam ini diletakan pada sebuah kerangka besi berukuran 7 meter (23 kaki), ditopang dengan 312 kepingan kaca opal, sehingga mirip seperti jendela berwarna. Beberapa keping gelas kemungkinan dibuang untuk pemeriksaan. Loncengnya dilapisi seluruhnya dengan emas. Di bagian bawah jam, di setiap sisi jam, terdapat tulisan Domine Salvam Fac Reginam Nostram Victoriam Primam, yang dalam bahasa Indonesia berarti Oh Tuhan, lindungi Ratu Victoria yang Pertama.
Mekanisme

Jam ini terkenal karena ketepatannya. Pendesainnya adalah seorang pengacara dan horologis amatir Edmund Beckett Denison, dan George Airy, seorang Astronom Kerajaan. Jam ini dibuat oleh Edward John Dent, yang menyelesaikannya pada tahun 1854. Namun menara Big Ben belum selesai saat itu sampai tahun 1859.

Pepatah Inggris putting a penny on yang berarti memperlambat laju, muncul dari metode metode-substansi yang berasal dari pendulum jam. Di atas pendulum terdapat setumpuk koin penny, koin ini digunakan untuk mengubah waktu jam. Menambah atau mengurangi koin mengubah pusat gravitasi jam, sehingga waktu bertambah sebanyak 0.4 detik sehari.

Ketika Blitz London, Istana Westminster sempat dibom oleh Jerman, pada 10 Mei 1941, sebuah bom tiba-tiba menghancurkan dua dari empat muka jam dan sebagian dari atap menara dan menghancurkan ruangan dewan rakyat. Arsitek Sir Giles Gilbert Scott merancang lagi ruangan lima-lantai. Dua lantai yang diisi saat ini dengan ruangan lain pertama kali digunakan pada tanggal 26 Oktober 1950, jam ini masih berjalan, walaupun serangkaian serangan bom besar terus terjadi dan berlangsung sampai Blitz berakhir.