Powered By Blogger

Selasa, 13 April 2010

Perubahan Bentuk

Perubahan bentuk dibagi menjadi 3, yaitu:

1. perubahan dimensi
2. perubahan dengan pengurangan
3. perubahan dengan penambahan


1. perubahan dimensi

Suatu bentuk dapat diubah dengan mengganti salah satu atau beberapa dimensi-dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai anggota bagian dari suatu bentuk. Sebuah kubus misalnya dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu bentuk linier.


contoh:

  • sebuah kubus dapat diubah menjadi persegi panjang prismatik dengan cara memperpanjang atau memperpendek tinggi, lebar atau tebalnya.

  • sebuah bola dapat diubah menjadi bentuk elips dengan cara memperpanjang salah satu sumbunya. Sehingga terbentuklah bentuk yang berbeda tetapi mirip..=============================>



2.perubahan dengan pengurangan

Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumenya. Tergantung dari banyaknya pengurangan, suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali.

contoh:

  • Bentuk-bentuk geometrik sederhana dapat menerima secara langsung adanya pemotongan. Bentuk-bentuk ini akan tetap mempertahankan identitas formalnya jika bagian-bagian volumenya dihilangkan tanpa merusak sisi, sudut, dan profil keseluruhan.

  • Sebuah bentuk dapat mempertahankan identiasnya walaupun ada bagian yang dihilangkan atau diubah tergantung dari banyaknya pengurangan, suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bantuk yang lain sama sekali atau diubah secara drastis.













3. perubahan dengan penambahan

Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsur-unsur tertentu kepada volume bendanya. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure yang ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.













#Kemungkinan-kemungkinan dasar untuk penggabungan dua bentuk atau lebih, adalah:

  • Gaya Tarik Ruang:
    Tipe hubungan ini terjadi karena kedua bentuk relatif berdekatan satu dengan yang lain, atau saling membagi atau memberikan sifat visual, umumnya seperti wujud, warna, atau material.
  • Hubungan Antar Sisi:
    Pada tipe dengan pertemuan antar sisi ini maka bentuk-bentuk itu akan memiliki satu sisi bersama-sama dan dapat berporos pada sisi tersebut.
  • Hubungan Antar Permukaan Bidang:
    Pada tipe pertemuan permukaan bidang ini, kedua bentuk memiliki bidang-bidang datar yang berhubungan dan terletak sejajar satu sama lain.
  • Ruang-ruang Yang Saling Terikat:
    Pada tipe-tipe dengan volume-volume ruang yang saling berkaitan bentuk-bentuk ruang tersebut saling menembus ke dalam masing-masing ruangnya. Bentuk ini tidak punya kesamaan visual.

Post by Yefta Yoshanta Putra















Tidak ada komentar:

Posting Komentar