Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang mempengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan. (wikipedia)
Seorang arsitek harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu seorang arsitek harus teliti dan jeli dalam merancang suatu proyek yang dikerjakan, supaya proyek yang dibangun jangan sampai berdampak buruk bagi lingkungan sekitarnya.
Di samping harus memperhatikan keadaan lingkungan sekitar seorang arsitek juga harus mengikuti aturan-aturan pemerintah dalam perencanaan pembangunan. Arsitek harus jeli dalam menganalisa site agar bangunan yang akan dibangun tidak salah penempatan, sehingga tidak merusak penataan ruang kota yang diatur oleh pemerintah. Karena peran arsitek juga tidak hanya merancang bangunan tapi juga merencanakan tata ruang kota.
Arsitek juga berperan penting dalam merancang bangunan untuk tempat tinggal, bekerja, rekreasi dan lain-lain. Arsitek bertanggung jawab merancang bangunan agar layak dihuni dan digunakan untuk kegiatan ekonomi dan sosial sehari-hari. Pada dasarnya, setiap pembangunan pasti akan mengubah keseimbangan lingkungan alami dan mengubahnya menjadi lingkungan binaan (built environment).
Peran arsitek dan disiplin lainnya sangat penting dalam merancang bangunan yang dapat beradaptasi dengan perubahan iklim tersebut. Pengoperasian bangunan gedung bertingkat tinggi memerlukan energi yang besar untuk penerangan dan pendinginan udara, sistem penyediaan air bersih, pembuangan air dan sampah. Pengaruh perubahan iklim ini terhadap dunia arsitektur juga ternyata berkaitan juga dengan pengaruh dunia arsitektur terhadap perubahan iklim.
Tidak sedikit arsitek yang melakukan kesalahan dalam merancang suatu rancangan bangunan, walaupun mungkin merupakan kesalahan kecil tapi berdampak fatal bagi lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.
*Contoh kasus:
Ambruknya jalan RE martadinata dan tanggul Situgintung bisa dikatakan kesalahan arsitek walaupun ada aspek-aspek lain yang menyebabakan hal ini terjadi.
Banjir di daerah Jakarta juga bisa dikatakan kesalahan arsitek dalam perencanaan drainase dalam tata kota.
Beberapa hal di atas adalah salah satu contoh kesalahan perencanaan yang dimana arsitek turut berperan penting dalam pengawasan pembangunan. Arsitek turut juga bertanggung jawab atas apa yang telah dirancang, apakah rancangannya berdampak baik, atau malah sebaliknya berdampak buruk bagi lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu sebagai seorang arsitek harus benar - benar teliti dan hati-hati dalam menganalisa site dan lingkungannya dan juga harus memiliki solusi dalam setiap masalah yang ada pada saat proses perancangan, untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang kemungkinan akan terjadi.
Kesimpulannya: Arsitek harus lebih tanggap dan cermat dalam mengambil langkah yang terbaik di dalam merancang pembangunan. Karena ini berdampak jangka panjang, dan harus dipertanggung jawabkan karena hal ini memiliki resiko yang besar baik terhadap lingkungan sekitar maupun terhadap profesi sebagai seorang arsitek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar